Ayat 103 لَّا تُدْرِكُهُ ٱلْأَبْصَٰرُ وَهُوَ يُدْرِكُ ٱلْأَبْصَٰرَ ۖ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Share Dalam surat al-Baqarah ini, Allah I berfirman: Î وَلَمَّا جَاءَهُمْ رَسُـولٌ مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِّمَا مَعَهُمْ Ï "Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka.". Maksudnya, sekelompok dari
105 Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang musyrik mengatakan, "Engkau telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)," dan agar Kami menjelaskan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang mengetahui. Share. Copy. Ayat 104.
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia 28 Ibrahim 7 29 tauhid 30 surat+al-baqarah+ayat+155-157 31 hijrah 32 Yunus 101 33 Hadis at taubah ayat 105 34 Ibadah 35 jus berapa surat al an am ayat 59 36 Hadist+yang+berkaitan+dengan+surah+ali+imran+ayat+159 37 Tafsir+Sunan+ibnu+majah+no+987 38 al an,am ayat 1 39 yusuf 40
QuraishShihab, 6/Al-An'am-103: Dia tidak dapat dilihat oleh mata, tetapi Dia mengetahui partikel-partikel kecil mata, dan selain mata. Dia Mahalembut, maka tak ada sesuatu pun yang luput dari pand Al-An'am-103, Surah Binatang Ternak Ayat-103 / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran)
103 Dan sesungguhnya Kami mengetahui bahwa mereka berkata, "Sesungguhnya Al-Qur'an itu hanya diajarkan oleh seorang manusia kepadanya (Muhammad).". Bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa Muhammad belajar) kepadanya adalah bahasa 'Ajam, padahal ini (Al-Qur'an) adalah dalam bahasa Arab yang jelas. QS. An-Nahl.
102. ذٰلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمْ ۖ (demikian itu ialah Allah Tuhan kamu) Yakni yang memiliki sifat-sifat yang mulia seperti disebutkan sebelumnya adalah Tuhan kalian, tidak ada Tuhan bagi kalian selain-Nya, baik itu patung-patung atau berhala-berhala. فَاعْبُدُوهُ ۚ (maka sembahlah Dia)
BacaAl-Quran Online Surat Ali 'Imran - اٰل عمران Ayat 103 dengan Terjemahan, Tanda Waqaf & Tafsir Ayat Lengkap 📖 . Tanda Waqaf & Tafsir Ayat Lengkap 📖 . Baca Al Quran Lebih Mudah di Tokopedia Salam. Surah Ali 'Imran. Tokopedia Salam. Quran. Ali 'Imran. Ayat 103. Sebelumnya. Ali 'Imran: 102. Selanjutnya. Ali 'Imran: 104. 103.
3:102) Believers! Fear Allah as He should be feared, and see that you do not die save in the state of submission to Allah. 82 (3:103) Hold fast together to the cable of Allah 83 and be not divided. Remember the blessing that Allah bestowed upon you: you were once enemies then He brought your hearts together, so that through His blessing you became brothers.
134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 164 165 (102) That is Allah—your Lord! There is no god ˹worthy of worship˺ except Him. ˹He is˺ the Creator of all things, so worship Him ˹alone˺.
yp7U. Tafsir Al-Qur’an Surah Al-An’am Binatang Ternak Surah Makkiyyah; surah ke 6 165 ayat “Yang memiliki sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Rabb kamu; tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka ibadahilah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu. QS. 6102 Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Mahahalus lagi Mahamengetahui. QS. 6103” al-An’aam 102-103 Allah berfirman dzaalikumullaaHu rabbukum “Yang demikian itu adalah Allah, Rabb kamu.” Yaitu, yang menciptakan segala sesuatu, yang tiada beranak dan tidak pula beristeri. Laa ilaaHa illaa Huwa khaaliqu kulli syai-in fa’buduuHu “Tidak ada ilah yang berhak diibadahi] selain Dia, Pencipta segala sesuatu, maka ibadahilah Dia.” Maksudnya, beribadahlah hanya kepada Allah semata, yang tiada sekutu bagi-Nya, yakinilah keesaan-Nya, dan bahwasanya tidak ada Ilah selain Dia, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak beristeri, serta tidak ada pula yang setara dan yang menandingi-Nya. Wa Huwa alaa kulli syai-iw wakiil “Dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” Maksudnya, Pemelihara dan Pengawas yang mengatur segala sesuatu selain diri-Nya, memberikan rizki kepada mereka, dan melindungi mereka pada malam dan siang hari. Laa tudrikuHul abshaar “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata.” Mengenai hal tersebut terdapat beberapa pendapat ulama salaf. Menurut salah satu pendapat, bahwa Allah tidak dapat dijangkau oleh pandangan mata ketika di dunia meskipun tercapai oleh pandangan mata kelak di akhirat. Sebagainana yang disebutkan dalam hadits-hadits mutawatir yang bersumber dari Rasulullah dari berbagai jalan, baik yang ditegaskan dalam kitab-kitab Shahih, Musnad, maupun Sunan, dari `Aisyah ra, ia berkata “Barangsiapa beranggapan bahwa Muhammad melihat Rabbnya, berarti ia telah berdusta.” -Dalam sebuah riwayat disebutkan Berarti ia telah berbuat dusta terhadap Allah.’ Karena sesungguhnya Allah telah berfirman, Dia tidak dapat dicapai penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu.’ Diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dan telah ditegaskan dalam kitab shahih dan juga kitab lainnya, dari `Aisyah, dari berbagai jalan. Sedangkan Ibnu `Abbas berpendapat lain, menurut Ibnu `Abbas, kata ru’yah melihat di dalam ayat tersebut bersifat mutlak. Bersumber darinya pula, bahwa Rasulullah melihat Allah dengan hati sebanyak dua kali, dan masalah ini akan dikemukakan dalam penafsiran awal surat an-Najm, insya Allah. Kelompok lain dari kalangan Mu’tazilah berpendapat, bahwa Allah tidak dapat dilihat baik di dunia maupun di akhirat. Dengan demikian, mereka telah bertolak-belakang dengan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Hal itu disebabkan oleh ketidaktahuan mereka terhadap dalil yang telah dimuat di dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. Adapun dalil dari,al-Qur’an di antaranya adalah, firman Allah Ta’ala yang artinya “Wajah-wajah orang-orang mukmin pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” QS. Al-Qiyaamah 22-23. Juga firman-Nya mengenai orang-orang kafir, Allah berfirman yang artinya “Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari melihat Rabb mereka.” QS. Al-Muthaffifiin 15. Imam asy-Syafi’i berkata “Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang mukmin tidak terhalang untuk melihat Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi.” Adapun dalam Sunnah, ada beberapa hadits mutawatir, dari Abu Sa’id, Abu Hurairah, Anas bin Malik, Juraij, Shuhaib, Bilal, dan beberapa Sahabat lainnya, dari Nabi saw, bahwa orang-orang mukmin melihat Allah di alam akhirat di halaman rumah dan di taman-taman Surga. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan mereka, dengan karunia dan kemurahan-Nya, amin. Sedangkan ulama lainnya berpendapat, kata “al-idraaka” lebih khusus daripada kata “ar-ru’yatun” Makna al-Idrak,-Ed. berarti meliputi secara keseluruhan. Lebih lanjut mereka berkata, tidak adanya peliputan itu tidak mengharuskan tidak adanya penglihatan, sebagaimana tidak adanya keseluruhan ilmu tidak mengharuskan tidak adanya ilmu. Allah berfirman yang artinya “Sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.” QS. Thaahaa 110. Dalam Shahih Muslim disebutkan “Aku tidak dapat menghitung pujian terhadap-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau pujikan terhadap diri-Mu sendiri.” Hal itu tidak mengharuskan tidak adanya pujian bagi-Nya, demikian juga dalam masalah ini. Dalam ash-Shahihain juga ditegaskan, dari Abu Musa al-Asy’ari, yang berstatus sebagai hadits marfu’ “Sesungguhnya Allah tidak tidur dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur. Allah merendahkan neraca timbangan dan meninggikannya. Kepada-Nya disampaikan amal perbuatan siang hari sebelum malam, dan amal perbuatan malam dilaporkan sebelum siang hari tiba. Hijab Allah adalah cahaya -atau api-, seandainya Allah menyingkap hijab-Nya, niscaya cahaya wajahnya akan membakar semua makhluk-Nya yang ada yang dicapai oleh penglihatan-Nya.” Firman-Nya wa Huwa yudrikul abshaar “Sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu.” Maksudnya, Allah meliputi keseluruhannya dan mengetahui sepenuhnya, karena Allahlah yang menciptakannya, sebagaimana Allah berfirman yang artinya “Apakah Allah yang menciptaka itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan dan rahasiakan, dan Allah Mahahalus lagi Mahamengetahui.” QS. Al-Mulk 14 Terkadang kalimat “pandangan mata” merupakan ungkapan bagi orang yang melihat itu sendiri, sebagaimana yang dikemukakan as-Suddi, mengenai firman-Nya laa yudrikuHul abshaaru wa Huwa yudrikul abshaar “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu.” Maksudnya, Allah tidak dapat dilihat oleh sesuatu pun, sedang Allah melihat semua makhluk. Mengenai firman-Nya wa Huwal lathiiful khabiir “Dan Dialah yang Mahahalus lagi Mahamengetahui.” Abul `Aliyah mengatakan “Yaitu, Yang Mahalembut untuk mengeluarkan segala sesuatu dan Yang Mahamengetahui tempat masing-masing, wallahu a’lam.” & Tag102-103, 6, agama islam, al-an'am, Al-qur'an, ayat, bahasa indonesia, ibnu katsir, islam, religion, surah, surat, surat al an’am, tafsir, tafsir alquran, tafsir ibnu katsir